Saat ini sudah menjadi hal biasa bagi kita untuk melihat berbagai
device, baik itu notebook, handphone maupun layar PC, menggunakan
teknologi touchscreen. Teknologi touchscreen adalah suatu display/layar
yang digunakan untuk mengetahui keberadaan dan lokasi suatu “sentuhan”
di dalam suatu area. Terminologi ini mengacu pada kontak atau sentuhan
pada layar dengan menggunakan jari atau tangan. Teknologi ini juga bisa
mengetahui sentuhan dari obyek pasif seperti stylus dan sejenisnya.
Sampai
awal tahun 80an, teknologi touchscreen hanya bisa mengenali satu titik
sentuhan, tapi dalam perkembangannya sekarang bisa mengenali beberapa
titik sentuhan (multi-touch). Contoh yang terbaru adalah produk terkenal
dari Apple berupa iPhone maupun MacBook Air di touchpad-nya. Cara kerja
touchscreen pun sebenarnya cukup mudah. Setiap kali kita menyentuh
layar tersebut akan terjadi perubahan state (status) pada layar yang
kemudian akan dipahami oleh software untuk diterjemahkan menjadi suatu
informasi.
Device yang memanfaatkan
touchscreen akan memberikan kemudahan dan kecepatan akses bagi
penggunanya. Kita tidak perlu repot untuk mencari tombol pada
keyboard/keypad dalam mengeksekusi suatu perintah. Pengguna yang sudah
terbiasa, akan secara optimal mengakses menu-menu yang paling sering
digunakan sehingga proses keseluruhan akan lebih cepat. Beberapa contoh
penerapan pada notebook/PC ataupun handphone, menu-menu utama akan lebih
mudah diakses. Notebook jenis Tablet atau layar PC touchscreen pada
ATM/vending machine/kiosk sangat terbantu dalam hal ini. Menu sudah
disusun sedemikian rupa sehingga pengguna tidak perlu banyak berpikir,
langsung menyentuh pada layar dan perintah akan segera dieksekusi.
Contoh lain, device untuk mengetahui inventory pada gudang atau kondisi
barang pada rak di supermarket akan lebih cepat dan mudah jika
menggunakan touchscreen. Teknologi yang terbaru bahkan memungkinkan kita
menulis dengan jari atau stylus, dan diterjemahkan seperti apa adanya.
Hal ini sering disebut kemampuan Handwriting Recognition (pengenalan
tulisan/gambaran tangan). Produk Apple seperti iPod maupun touchpad di
MacBook Air malah bisa mengenali sentuhan pada beberapa titik sekaligus
(multi-touch) tanpa ada masalah. Sebagai contoh, zooming foto/gambar
pada iPhone bisa dilakukan dengan menggerakan 2 jari sekaligus.
Walaupun
begitu, ada beberapa kelemahan yang timbul. Jika kita ingin memberikan
perintah yang kompleks misalnya mengetik dengan cepat suatu kalimat pada
layar, kadang terjadi error yang diakibatkan software tidak mampu
menterjemahkan apa yang kita input-kan. Juga pada teknologi touchscreen
yang lama, sentuhan berbarengan pada beberapa titik sekaligus akan
membingungkan software dalam memahaminya.Teknologi touchscreen juga akan
menyumbangkan tambahan biaya pada device tersebut. Notebook atau HP
yang menggunakan teknologi ini akan lebih mahal harganya dengan device
tanpa touchscreen walaupun fungsi-fungsinya sama. Sehingga perlu
dipertimbangkan pada saat membeli, apakah kita sudah benar-benar
membutuhkan teknologi tersebut atau tidak.
Teknologi touchscreen
membutuhkan perawatan khusus, dimana layar harus selalu terjaga
kebersihannya agar sentuhan (input) bisa diterjemahkan dengan tepat.
Bagi yang suka ceroboh dalam menggunakan device, sebaiknya pertimbangkan
pemilihan teknologi ini. Jika rusak, akan sia-sia harga mahal yang kita
bayar pada device tersebut. Saat ini teknologi touchscreen sangat tepat
digunakan pada device yang membutuhkan interaksi sederhana dan pengguna
ingin memanfaatkan secara cepat dan akurat. Tapi jika interaksi yang
akan kita lakukan cukup kompleks, mungkin keypad/keyboard dikombinasikan
mouse/pointer masih merupakan pilihan terbaik. Semoga dalam
perkembangannya, teknologi touchscreen makin murah, pintar dan akurat
dalam memahami input, sehingga kedepan makin banyak device yang bisa
kita manfaatkan dengan bantuan teknologi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar