Selasa, 28 April 2015

Dispersi

Apa itu Dispersi?



Dispersi cahaya adalah penguraian cahaya putih atas komponen - komponen warna pelangi.
Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu) atau (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang.

Sebuah prisma atau kisi kisi mempunyai kemampuan untuk menguraikan cahaya menjadi warna warna spektralnya. Indeks cahaya suatu bahan menentukan panjang gelombang cahaya mana yang dapat diuraikan menjadi komponen komponennya. Untuk cahaya ultraviolet adalah prisma dari kristal, untuk cahaya putih adalah prisma dari kaca, untuk cahaya infrared adalah prisma dari garam batu.
Peristiwa dispersi ini terjadi karena perbedaan indeks bias tiap warna cahaya. Cahaya berwarna merah mengalami deviasi terkecil sedangkan warna ungu mengalami deviasi terbesar.
Sudut dispersi:
·         F = du - dm
·         F = (nu - nm)b
·         dm = sudut deviasi merah
·         du = sudut deviasi ungu
·         nu = indeks bias untuk warna ungu

·         nm = indeks bias untuk warna merah


Kapan Dispersi itu terjadi?

Disversi  cahaya terjadi jika seberkas cahaya polikromatik (cahaya putih) jatuh pada sisi prisma. Cahaya putih tersebut itu akan diuraikan menjadi warna-warna pembentuknya yang disebut spektrum cahaya., seperti gambar diatas.

Megapa Dispersi cahaya bisa terjadi?
Karena cahaya merah mempunyai kecepatan paling besar maka cahaya mengalami deviasi paling kecil. Sedangkan cahaya ungu yang mempunyai kecepatan paling kecil mengalami deviasi paling besar sehingga indeks bias cahaya ungu lebih besar dari pada cahaya merah.

Apa sudut Dispersi itu?
Sudut dispersi adalah sudut yang dibentuk oleh sinar merah dan sinar ungu setelah keluar dari prisma.
Besar sudut dispersi adalah
φ = δungu – δmerah
Bila sudut pembias prisma kecil
φ = ( nungu – nmerah ) β
Apabila sudut-sudut pembias kecil
maka rumus tersebut dapat ditulis dalam bentuk
(n1k – 1) β1 = (n2k – 1) β2
Sudut deviasi total dapat ditentukan dari hubungan berikut :
δtotal = (n1m – 1) β1 –  (n2m – 1) β2
= (n1u – 1) β1 –  (n2u – 1) β2
Apa contoh penerapan Dispersi?
Contoh peristiwa dispersi pada kehidupan sehari-hari adalah pelangi. Pelangi hanya dapat kita lihat apbila kita membelakangi matahari dan hujan terjadi di depan kita. Jika seberkas cahaya matahari mengenai titik-titik air yang besar, maka sinar itu dibiaskan oleh bagian depan permukaan air. Pada saat sinar memasuki titik air, sebagian sinar akan dipantulkan oleh bagian belakang permukaan air, kemudian mengenai permukaan depan, dan akhirnya dibiaskan oleh permukaan depan. Karena dibiaskan, maka sinar ini pun diuraikan menjadi pektrum matahari.Peristiwa inilah yang kita lihat di langit dan disebut pelangi. 

Pelangi adalah spektrum cahaya matahari yang diuraikan oleh butir - butir air. Pelangi hanya dapat terlihat jika kita membelakangi matahari dan hujan terjadi di depan kita. Jika seberkas sinar matahari mengenai butir - butir air yang besar, maka sinar itu akan dibiaskan oleh bagian depan permukaan air. Sinar akan memasuki butir air. Sebagian kecil sinar akan dipantulkan oleh bagian belakang butir air. Selamjutnya sinar pantul ini mengenai permukaan depan dan dibiaskan oleh permukaan depan. Karena sinar pantul ini dibiaskan, maka sinar ini pun diuraikan atas spektrum spektrum matahari.

Ketika cahaya merambat dalam suatu medium, maka kecepatan rambat gelombang umumnya bergantung pada frekuensinya. Dalam kaca misalnya, kecepatan rambat makin kecil bila panjang gelombang nya makin kecil. Cahaya warna ungu merambat lebih lambat daripada cahaya warna merah. Jika cahaya putih jatuh pada bidang batas 2 medium dengan sudut tertentu, maka gelombang yang masuk ke medium kedua mengalami pembiasan. Besarnya sudut bias bergantung pada kecepatan rambat cahaya dalam medium tersebut.

Karena gelombang dengan frekuensi berbeda mempunyai  v ( kecepatan) yang berbeda, maka gelombang dengan frekuensi berbeda akan memiliki sudut bias yang berbeda pula. Akibatnya, dalam medium kedua,  berkas dengan frekuensi yang berbeda bergerak dalam arah yang berbeda.  Peristiwa tersebut dapat dikatakan sebagai penguraian cahaya putih dari spektrum - spektrum yang memiliki frekuensi yang berbeda atau disebut dispersi.

Sebuah prisma atau kisi kisi mempunyai kemampuan untuk menguraikancahaya menjadwarna warna spektralnya.  Indeks cahaya suatu bahanmenentukan panjang gelombang cahaya yang dapat diuraikan menjadi komponen-komponennya untuk cahaya ultraviolet digunakan prisma dari kristal, untuk cahaya putih digunakan prisma dari kaca, dan untuk cahaya infrarot digunakan prisma dari garam batu.
Peristiwa dispersini terjadi karena perbedaan indeks bias tiap warna cahaya. Cahaya berwarna merah mengalami deviasi terkecil sedangkan warna ungumengalami deviasi terbesar.


DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Dispersi   ( Di Akses Selasa, 10 Maret 2015, Jam 15:40 )
https://tienkartina.wordpress.com/2010/08/01/disversiuraian-cahaya/  ( Di Akses Senin, 10 Maret 2015, Jam 15:42 )
http://fiddalanovaputri.blogspot.com/2010/12/dispersi-cahaya-mengapa-terjadi.html  ( Di Akses Selasa, 10 Maret 2015,  Jam 15:43 )
http://hilmiyahtsabitah.blogspot.com/2011/04/dispersi-gelombang.html  ( Di Akses Selasa, 10 Maret 2015, Jam 16:11 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar