Dispersi cahaya adalah penguraian cahaya putih atas
komponen - komponen warna pelangi.
Dispersi adalah peristiwa
penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu) atau (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada
prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang.
Sebuah prisma atau kisi kisi mempunyai
kemampuan untuk menguraikan cahaya menjadi warna warna spektralnya.
Indeks cahaya suatu bahan menentukan panjang gelombang cahaya mana yang dapat
diuraikan menjadi komponen komponennya. Untuk cahaya ultraviolet adalah
prisma dari kristal, untuk cahaya putih adalah prisma dari kaca, untuk cahaya infrared adalah
prisma dari garam batu.
Peristiwa
dispersi ini terjadi karena perbedaan indeks bias tiap warna cahaya.
Cahaya berwarna merah mengalami deviasi terkecil sedangkan warna ungu mengalami
deviasi terbesar.
Sudut dispersi:
· F = du - dm
· F = (nu - nm)b
· dm = sudut deviasi merah
· du = sudut deviasi ungu
· nu = indeks bias untuk warna ungu
· nm = indeks bias untuk warna merah
Kapan Dispersi itu terjadi?
Disversi
cahaya terjadi jika seberkas cahaya polikromatik (cahaya putih) jatuh
pada sisi prisma. Cahaya putih tersebut itu akan diuraikan menjadi warna-warna
pembentuknya yang disebut spektrum cahaya., seperti gambar diatas.
Megapa Dispersi cahaya bisa terjadi?
Karena
cahaya merah mempunyai kecepatan paling besar maka cahaya mengalami deviasi
paling kecil. Sedangkan cahaya ungu yang mempunyai kecepatan paling kecil
mengalami deviasi paling besar sehingga indeks bias cahaya ungu lebih besar
dari pada cahaya merah.
Apa sudut Dispersi itu?
Sudut
dispersi adalah sudut yang dibentuk oleh sinar merah dan sinar ungu setelah
keluar dari prisma.
Besar sudut dispersi adalah
φ = δungu – δmerah
Bila sudut pembias prisma kecil
φ = ( nungu – nmerah ) β
Apabila
sudut-sudut pembias kecil
maka
rumus tersebut dapat ditulis dalam bentuk
(n1k – 1) β1 = (n2k – 1) β2
(n1k – 1) β1 = (n2k – 1) β2
Sudut deviasi total dapat ditentukan dari hubungan
berikut :
δtotal = (n1m – 1) β1 – (n2m – 1) β2
= (n1u – 1) β1 – (n2u – 1) β2
Apa contoh penerapan Dispersi?
Contoh
peristiwa dispersi pada kehidupan sehari-hari adalah pelangi. Pelangi hanya
dapat kita lihat apbila kita membelakangi matahari dan hujan terjadi di depan
kita. Jika seberkas cahaya matahari mengenai titik-titik air yang besar, maka
sinar itu dibiaskan oleh bagian depan permukaan air. Pada saat sinar memasuki
titik air, sebagian sinar akan dipantulkan oleh bagian belakang permukaan air,
kemudian mengenai permukaan depan, dan akhirnya dibiaskan oleh permukaan depan.
Karena dibiaskan, maka sinar ini pun diuraikan menjadi pektrum
matahari.Peristiwa inilah yang kita lihat di langit dan disebut pelangi.
Pelangi
adalah spektrum cahaya matahari yang diuraikan oleh butir - butir air. Pelangi
hanya dapat terlihat jika kita membelakangi matahari dan hujan terjadi di depan
kita. Jika seberkas sinar matahari mengenai butir - butir air yang besar, maka
sinar itu akan dibiaskan oleh bagian depan permukaan air. Sinar akan memasuki
butir air. Sebagian kecil sinar akan dipantulkan oleh bagian belakang butir
air. Selamjutnya sinar pantul ini mengenai permukaan depan dan dibiaskan oleh
permukaan depan. Karena sinar pantul ini dibiaskan, maka sinar ini pun
diuraikan atas spektrum spektrum matahari.
Ketika cahaya merambat dalam suatu medium, maka
kecepatan rambat gelombang umumnya bergantung pada frekuensinya. Dalam kaca
misalnya, kecepatan rambat makin kecil bila panjang gelombang nya makin kecil.
Cahaya warna ungu merambat lebih lambat daripada cahaya warna merah. Jika
cahaya putih jatuh pada bidang batas 2 medium dengan sudut tertentu, maka
gelombang yang masuk ke medium kedua mengalami pembiasan. Besarnya sudut bias
bergantung pada kecepatan rambat cahaya dalam medium tersebut.
Karena
gelombang dengan frekuensi berbeda mempunyai v ( kecepatan) yang berbeda,
maka gelombang dengan frekuensi berbeda akan memiliki sudut bias yang berbeda
pula. Akibatnya, dalam medium kedua, berkas dengan frekuensi yang berbeda
bergerak dalam arah yang berbeda. Peristiwa tersebut dapat dikatakan
sebagai penguraian cahaya putih dari spektrum - spektrum yang memiliki
frekuensi yang berbeda atau disebut dispersi.
Sebuah prisma atau kisi kisi mempunyai kemampuan untuk menguraikancahaya menjadi warna warna spektralnya. Indeks cahaya suatu bahanmenentukan panjang gelombang cahaya
yang dapat diuraikan menjadi komponen-komponennya untuk cahaya
ultraviolet digunakan prisma dari kristal, untuk cahaya putih digunakan
prisma dari kaca, dan untuk cahaya infrarot digunakan prisma dari garam
batu.
Peristiwa dispersi ini terjadi karena perbedaan indeks
bias tiap warna cahaya. Cahaya berwarna merah mengalami deviasi terkecil sedangkan warna ungumengalami deviasi terbesar.
DAFTAR PUSTAKA
- http://id.wikipedia.org/wiki/Dispersi ( Di Akses Selasa, 10 Maret 2015, Jam 15:40 )
- https://tienkartina.wordpress.com/2010/08/01/disversiuraian-cahaya/ ( Di Akses Senin, 10 Maret 2015, Jam 15:42 )
- http://fiddalanovaputri.blogspot.com/2010/12/dispersi-cahaya-mengapa-terjadi.html ( Di Akses Selasa, 10 Maret 2015, Jam 15:43 )
- http://hilmiyahtsabitah.blogspot.com/2011/04/dispersi-gelombang.html ( Di Akses Selasa, 10 Maret 2015, Jam 16:11 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar